Rabu, 27 Maret 2013

Laporan Keuangan



Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

Pengguna laporan keuangan

1. Investor pasar modal
Orang-orang yang berinvestasi di pasar modal adalah orang yang berani menanggung resiko. Sebagai pemilik perusahaan, kekayaan mereka bertambah seiring dengan semakin bertambahnya kekayaan perusahaan, dan berkurang ketika kekayaan perusahaan berkurang. Sebagai pemegang saham, investor pasar modal yang berinvestasi pada ekuitas yang dimiliki perusahaan akan mendapatkan hak residual atas aktiva milik perusahaan, mereka mendapatkan pengembalian  (disebut juga sebagai return) atas investasi yang mereka lakukan hanya jika hak pemegang kepentingan lainnya telah terpenuhi.

2. Pemberi Kredit
Para kreditor menganalisis laporan keuangan untuk menetapkan profitabilitas atas pembayaran pokok maupun bunga pinjaman yang telah diberikan. Mereka memberikan pinjaman baik dalam jangkan pendek maupun jangka panjang. Kreditor yang memberikan pinjaman jangka pendek umumnya mendanai operasi perusahaan pada tahun berjalan. Sebagai contoh, suatu perusahaan manufaktur yang melakukan transaksi perdagangan dengan seorang pedagang, menetapkan kepastian pembayaran kembali sebelum menjual barang secara kredit kepada pengecer. Sebagian besar pemasok mengetahui para pelanggannya, sebagai konsekuensinya, mereka membutuhkan suatu analisis laporan keuangan sederhana untuk kesepakatan kredit dagang jangka pendek. Kreditor jangka panjang mendanai proyek-proyek besar, seperti pembuatan konstruksi bangunan dan pengadaan permesinan. Para pemberi pinjaman menyisihkan berbagai sumber daya yang dimiliki untuk menganalisis laporan keuangan para pemohon pinjaman.

3. Manajer Perusahaan
Para manajer adalah profesional bisnis yang mengoperasikan perusahaan untuk kepentingan pemilik. Sebagai pihak yang bekerja dalam suatu perusahaan, tugas mereka adalah memaksimalkan harga saham perusahaan melalui penggunaan produktif aktiva yang dimiliki perusahaan. Para manajer menggunakan informasi laporan keuangan untuk mengendalikan dan merencanakan kegiatan perusahaan. Informasi laporan keuangan membantu mereka menyusun strategi bisnis, penawaran produk, dan inisiatif pemasaran.

4. Auditor Internal dan Eksternal
Internal auditor mengetahui operasi perusahaan, dan eksternal auditor memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan suatu entitas. Auditor-auditor dipekerjakan oleh suatu entitas memberikan keyakinan kepatuhan dengan kebijakan perusahaan, mengukur kinerja dan memberi rekomendasi perbaikan operasi. Akuntan Independen yang bersertifikasi akuntan publik memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan. Kedua kelompok auditor tersebut menganalisis laporan keuangan dalam rangka melakukan tugas audit mereka.

5. Regulator
Berbagai lembaga pemerintahan menganalisis laporan keuangan sebagai bagian tugas regulatori mereka. Salah satunya Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), mengatur pasar modal di Indonesia. Badan ini berkewajiban untuk memperoleh keyakinan investor dan kreditor mendapatkan ungkapan tentang aktifitas perusahaan secara penuh dan wajar.

6. Pegawai Perusahaan
Sebagai salah satu pemakai kelompok laporan keuangan, pegawai menganalisis manfaat dari keakuratan dan kebenaran atas kinerja yang dihasilkan perusahaan. Walaupun kandungan dan prosedur spesifikasi yang digunakan berbeda-beda antar analis, mereka semua menggunakan data yang diungkapkan secara publik dalam rangka membuat keputusan-keputusan yang lebih baik. Penyajian gambaran kinerja perusahaan yang benar dan wajar adalah tujuan pelaporan keuangan, membuat gambaran yang disajikan tersebut masuk akal adalah pekerjaan analisis laporan keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.


Jenis-Jenis Laporan Keuangan



Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
  1. Neraca : di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut.
  2. Laporan laba rugi : adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
  3. Laporan perubahan ekuitas
  4. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
  5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Contoh Laporan Keuangan





P.D. Hadian
Laporan Laba Rugi
Per, 31 Desember 2000.

Penjualan ……………………………………………… Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan dan potongan harga Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
––––––––––––
Rp. 275.000,-
–––––––––––––– –
Penjualan bersih ……………………………………..… Rp. 24.725.000,-
Pendapatan di luar usaha:
Pendapatan bunga…………………………………...… Rp. 175.000,-
                                                                                                ––––––––––––– +
Rp. 24.900.000,-
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal ……………………....... Rp. 4.600.000,-
Pembelian Rp. 12.000.000,-
Retur pembelian Rp. 175.000,-
Potongan pembelian Rp. 125.000,-
                        ––––––––––– +
Rp. 300.000,-
–––––––––––––
Pembelian bersih…………………             Rp. 11.700.000,-
–––––––––––––– +
Barang yang tersedia untuk dijual Rp. 16.300.000,-
Persediaan akhir…………………… Rp. 3.400.000,-
––––––––––––––
Harga Pokok Penjualan ……………………………… Rp. 12.900.000,-
–––––––––––––
Laba kotor ……………………………………………… Rp. 12.000.000,-
13
Laba kotor ……………………………………………… Rp. 12.000.000,-
Beban Usaha :
Gaji penjualan Rp. 395.000,-
Beban iklan Rp. 125.000,-
Beban perlengkapan toko Rp. 370.000,-
Beban penyusutan peralatan toko Rp. 180.000,-
Beban gaji kantor Rp. 540.000,-
Beban listrik dan telepon Rp. 275.000,-
Beban perlengkapan kantor Rp. 555.000,-
Beban asuransi Rp. 260.000,-
Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 245.000,-
Beban penyusutan gedung Rp. 650.000,-
Beban bunga Rp. 280.000,-
–––––––––––– +
Jumlah beban usaha ………………………………….. Rp. 3.875.000,-
–––––––––––––– –
Laba bersih sebelum pajak ……………………............ Rp. 8.125.000,-
Pajak penghasilan *) …………………………….........… Rp. 812.500,-
–––––––––––––– –
Laba bersih setelah dipotong pajak …………………… Rp. 7.312.500,-
*) Diperhitungkan 10% dari laba bersih.

PD. Hadian
Laporan laba rugi
Per 31 Desember 2000
Penjualan …………………………………………........... Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan dan potongan harga … Rp. 125.000,-
Potongan penjualan …………………..... Rp. 150.000,-
–––––––––––– +
Rp. 275.000,-
––––––––––––– –
Penjualan bersih ……………………………………… Rp. 24.725.000,-

Harga pokok penjualan :
Persediaan awal ………………....….....… Rp. 4.600.000,-
Pembelian …………….........… Rp. 12.000.000,-
Retur pembelian Rp. 175.000,-
Potongan pembelian Rp. 125.000,-
––––––––––– +
Rp. 300.000,-
–––––––––––– –
Pembelian bersih ……………………… Rp. 11.700.000,-
–––––––––––––– +
Barang yang tersedia untuk dijual …… Rp. 16.300.000,-
Persediaan akhir Rp. 3.400.000,-
–––––––––––––– –
Harga pokok penjualan …………………………………… Rp. 12.900.000,-
––––––––––––– –
Laba kotor ………………………………………………… Rp. 11.825.000,-
Beban penjualan:
Beban gaji penjualan Rp. 395.000,-
Beban iklan Rp. 125.000,-
Beban perlengkapan toko Rp. 370.000,-
Beban penyusutan perlengakapan Rp. 180.000,-
––––––––––– +
Rp. 1.070.000,-
Beban administrasi dan umum:
Beban gaji kantor Rp. 540.000,-
Beban listrik dan telepon Rp. 275.000,-
Beban perlengkapan kantor Rp. 555.000,-
Beban asuransi Rp. 260.000,-
Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 245.000,-
Beban penyusutan gedung Rp. 650.000,-
–––––––––––– +
Rp. 2.525.000,-
Jumlah beban usaha…………………………….....…… Rp. 3.595.000,-
––––––––––––– +
Laba usaha ………………………………………….....… Rp. 8.230.000,-
Pendapatan di luar usaha :
Pendapatan bunga …………………… Rp. 175.000,-
Beban di luar usaha :
Beban bunga ………………………… Rp. 280.000,-
––––––––––– –
Laba/rugi di luar usaha………………………………… Rp. 105.000,-
––––––––––––– +
Laba bersih sebelum pajak……………………………… Rp. 8.125.000,-
Pajak penghasilan ………………………………………… Rp. 812.500,-
––––––––––––– –
Laba bersih setelah dipotong pajak …………………… Rp. 7.312.500,-



PD. Hadian
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2000
Modal awal 1 Desember 2000 Rp. 6.040.000,-
Laba bersih Rp. 7.312.500,-
Prive Hadian Rp. 450.000,-
––––––––––––– –
Penambahan modal Rp. 6.862.000,-
––––––––––––– +
Modal akhir 31 Desember 2000 Rp. 12.902.500,-
Diketahui modal 1 Januari 2000 Rp. 8.000.000,-
Pendapatan Rp. 4.000.000,-
Baban-beban Rp. 2.000.000,-
Prive Hadian Rp. 500.000,-
Buatlah laporan perubahan modal pada tanggal 31 Januari 2000
Jawaban:

PD. Hadian
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Januari 2000
Modal awal 1 Januari 2000 Rp. 8.000.000,-
Laba bersih Rp. 2.000.000,-
Prive Hadian Rp. 500.000,-
–––––––––––––– –
Penambahan modal Rp. 1.500.000,-
––––––––––––– +
Modal akhir 31 Januari 2000 Rp. 9.500.000,-

.
PD Hadian
Neraca
Per, 31 Desember 2000
Harta
Harta Lancar :
Kas Rp. 687.500,-
Piutang dagang Rp. 2.000.000,-
Persediaan barang dagangan Rp. 3.400.000,-
Perlengkapan toko Rp. 80.000,-
Perlengkapan kantor Rp. 45.000,-
Asuransi dibayar di muka Rp. 1.540.000,-
––––––––––––
Jumlah harta lancar Rp. 8.252.000,-
Harta Tetap :
Peralatan toko Rp. 1.500.000,-
Akum. Peny. PEralatan toko (Rp. 330.000,-)
–––––––––––– –
Rp. 1.170.000,-
Peralatan Kantor Rp. 2.450.000,-
Akum. Peny. Peralatan kantor (Rp. 485.000,-)
––––––––––––– –
Rp. 1.965.000,-
Gedung Rp. 6.500.000,-
Akum. Penyusutan Gedung (Rp. 2.050.000,-)
––––––––––––– +
Rp. 4.450.000,-
–––––––––––– +
Jumlah harta tetap Rp. 7.585.000,-
Jumlah harta Rp. 15.837.500,-
–––––––––––––
Kewajiban
Utang dagang Rp. 2.800.000,-
Utang gaji Rp. 135.000,-
–––––––––––––– +
Jumlah Kewajiban Rp. 2.935.000,-
Modal
Modal Hadian Rp.12.902.500,-
–––––––––––– +
Jumlah kewajiban dan modal Rp.15.837.500,-

2. Neraca Bentuk Scontro (Sebelah Menyebelah)
PD. Hadian
Neraca
Per 31 Januari 2000
Harta : Kewajiban :
Harta lancar Kewajiban lancar
Kas Rp. 687.500,-
Utang dagang Rp. 2.800.000,-
Piutang dagang Rp. 2.500.000,-
Utang gaji Rp. 135.000,-
––––––––––––
Persediaan barang Jumlah kewajiban lancar Rp. 2.935.000,-
dagangan Rp. 3.400.000,
- ––––––––––––
Perlengkapan toko Rp. 80.000,-
Perlengkapan kantor Rp. 45.000,-
Asuransi di bayar di muka. Rp. 1.540.000,-
–––––––––––––
Jumlah harta lancar Rp. 8.252.500,-
–––––––––––––
Harta tetap.
Peralatan toko Rp. 1.500.000,-
Akumulasi penyusutan
peralatan toko Rp. 330.000,-
–––––––––– Rp. 1.170.000,
- Modal:
Modal Hadian Rp.12.902.500,-
Peralatan kantor Rp. 2.450.000,-
Akumulasi penyusutan
peralatan kantor Rp. 485.000,-
–––––––––
Rp. 1.965.000,-
Gedung Rp. 6.500.000,-
Akumulasi penyusutan
gedung Rp. 2.050.000,-
–––––––––––––
Rp. 4.450.000,-
––––––––––––
Jumlah harta tetap Rp. 7.585.000,-
–––––––––––––
Jumlah harta Rp. 15.837.500,
- Jumlah kewajiban dan modal Rp. 15.837.500,

–––––––––––––




Sumber: