Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi :
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran
posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur
yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan
berbagai unsur laporan
laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Pengguna laporan keuangan
Orang-orang yang berinvestasi di pasar modal adalah orang yang berani menanggung resiko. Sebagai pemilik perusahaan, kekayaan mereka bertambah seiring dengan semakin bertambahnya kekayaan perusahaan, dan berkurang ketika kekayaan perusahaan berkurang. Sebagai pemegang saham, investor pasar modal yang berinvestasi pada ekuitas yang dimiliki perusahaan akan mendapatkan hak residual atas aktiva milik perusahaan, mereka mendapatkan pengembalian (disebut juga sebagai return) atas investasi yang mereka lakukan hanya jika hak pemegang kepentingan lainnya telah terpenuhi.
2. Pemberi Kredit
Para kreditor menganalisis laporan keuangan untuk menetapkan profitabilitas atas pembayaran pokok maupun bunga pinjaman yang telah diberikan. Mereka memberikan pinjaman baik dalam jangkan pendek maupun jangka panjang. Kreditor yang memberikan pinjaman jangka pendek umumnya mendanai operasi perusahaan pada tahun berjalan. Sebagai contoh, suatu perusahaan manufaktur yang melakukan transaksi perdagangan dengan seorang pedagang, menetapkan kepastian pembayaran kembali sebelum menjual barang secara kredit kepada pengecer. Sebagian besar pemasok mengetahui para pelanggannya, sebagai konsekuensinya, mereka membutuhkan suatu analisis laporan keuangan sederhana untuk kesepakatan kredit dagang jangka pendek. Kreditor jangka panjang mendanai proyek-proyek besar, seperti pembuatan konstruksi bangunan dan pengadaan permesinan. Para pemberi pinjaman menyisihkan berbagai sumber daya yang dimiliki untuk menganalisis laporan keuangan para pemohon pinjaman.
3. Manajer Perusahaan
Para manajer adalah profesional bisnis yang mengoperasikan perusahaan untuk kepentingan pemilik. Sebagai pihak yang bekerja dalam suatu perusahaan, tugas mereka adalah memaksimalkan harga saham perusahaan melalui penggunaan produktif aktiva yang dimiliki perusahaan. Para manajer menggunakan informasi laporan keuangan untuk mengendalikan dan merencanakan kegiatan perusahaan. Informasi laporan keuangan membantu mereka menyusun strategi bisnis, penawaran produk, dan inisiatif pemasaran.
4. Auditor Internal dan Eksternal
Internal auditor mengetahui operasi perusahaan, dan eksternal auditor memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan suatu entitas. Auditor-auditor dipekerjakan oleh suatu entitas memberikan keyakinan kepatuhan dengan kebijakan perusahaan, mengukur kinerja dan memberi rekomendasi perbaikan operasi. Akuntan Independen yang bersertifikasi akuntan publik memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan. Kedua kelompok auditor tersebut menganalisis laporan keuangan dalam rangka melakukan tugas audit mereka.
5. Regulator
Berbagai lembaga pemerintahan menganalisis laporan keuangan sebagai bagian tugas regulatori mereka. Salah satunya Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), mengatur pasar modal di Indonesia. Badan ini berkewajiban untuk memperoleh keyakinan investor dan kreditor mendapatkan ungkapan tentang aktifitas perusahaan secara penuh dan wajar.
6. Pegawai Perusahaan
Sebagai salah satu pemakai kelompok laporan keuangan, pegawai menganalisis manfaat dari keakuratan dan kebenaran atas kinerja yang dihasilkan perusahaan. Walaupun kandungan dan prosedur spesifikasi yang digunakan berbeda-beda antar analis, mereka semua menggunakan data yang diungkapkan secara publik dalam rangka membuat keputusan-keputusan yang lebih baik. Penyajian gambaran kinerja perusahaan yang benar dan wajar adalah tujuan pelaporan keuangan, membuat gambaran yang disajikan tersebut masuk akal adalah pekerjaan analisis laporan keuangan.
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan
yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan
tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
mengambil keputusan ekonomi
karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan
manajemen (bahasa
Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang
telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka
dapat membuat keputusan ekonomi.
Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam
perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Jenis-Jenis Laporan
Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi :
- Neraca : di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut.
- Laporan laba rugi : adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
- Laporan perubahan ekuitas
- Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
- Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Contoh Laporan Keuangan
P.D.
Hadian
Laporan
Laba Rugi
Per,
31 Desember 2000.
Penjualan ………………………………………………
Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan dan
potongan harga Rp. 125.000,-
Potongan penjualan
Rp. 150.000,-
––––––––––––
Rp.
275.000,-
––––––––––––––
–
Penjualan bersih ……………………………………..…
Rp. 24.725.000,-
Pendapatan di luar
usaha:
Pendapatan bunga…………………………………...…
Rp. 175.000,-
–––––––––––––
+
Rp. 24.900.000,-
Harga Pokok Penjualan
:
Persediaan awal …………………….......
Rp. 4.600.000,-
Pembelian Rp.
12.000.000,-
Retur pembelian Rp.
175.000,-
Potongan pembelian
Rp. 125.000,-
–––––––––––
+
Rp.
300.000,-
–––––––––––––
Pembelian bersih…………………
Rp. 11.700.000,-
––––––––––––––
+
Barang yang tersedia
untuk dijual Rp. 16.300.000,-
Persediaan akhir……………………
Rp. 3.400.000,-
––––––––––––––
Harga Pokok Penjualan
……………………………… Rp. 12.900.000,-
–––––––––––––
Laba kotor ………………………………………………
Rp. 12.000.000,-
13
Laba kotor ………………………………………………
Rp. 12.000.000,-
Beban Usaha :
Gaji penjualan Rp.
395.000,-
Beban iklan Rp.
125.000,-
Beban perlengkapan
toko Rp. 370.000,-
Beban penyusutan
peralatan toko Rp. 180.000,-
Beban gaji kantor Rp.
540.000,-
Beban listrik dan
telepon Rp. 275.000,-
Beban perlengkapan
kantor Rp. 555.000,-
Beban asuransi Rp.
260.000,-
Beban penyusutan
peralatan kantor Rp. 245.000,-
Beban penyusutan
gedung Rp. 650.000,-
Beban bunga Rp.
280.000,-
––––––––––––
+
Jumlah beban usaha …………………………………..
Rp. 3.875.000,-
––––––––––––––
–
Laba bersih sebelum
pajak ……………………............ Rp. 8.125.000,-
Pajak penghasilan *) …………………………….........…
Rp. 812.500,-
–––––––––––––– –
Laba bersih setelah
dipotong pajak …………………… Rp. 7.312.500,-
*) Diperhitungkan 10%
dari laba bersih.
PD.
Hadian
Laporan
laba rugi
Per
31 Desember 2000
Penjualan …………………………………………...........
Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan dan
potongan harga … Rp. 125.000,-
Potongan penjualan ………………….....
Rp. 150.000,-
––––––––––––
+
Rp.
275.000,-
–––––––––––––
–
Penjualan bersih ………………………………………
Rp. 24.725.000,-
Harga pokok penjualan
:
Persediaan awal ………………....….....…
Rp. 4.600.000,-
Pembelian …………….........…
Rp. 12.000.000,-
Retur pembelian Rp.
175.000,-
Potongan pembelian
Rp. 125.000,-
–––––––––––
+
Rp.
300.000,-
––––––––––––
–
Pembelian bersih ………………………
Rp. 11.700.000,-
––––––––––––––
+
Barang yang tersedia
untuk dijual …… Rp. 16.300.000,-
Persediaan akhir Rp.
3.400.000,-
––––––––––––––
–
Harga pokok penjualan
…………………………………… Rp. 12.900.000,-
–––––––––––––
–
Laba kotor …………………………………………………
Rp. 11.825.000,-
Beban penjualan:
Beban gaji penjualan
Rp. 395.000,-
Beban iklan Rp.
125.000,-
Beban perlengkapan
toko Rp. 370.000,-
Beban penyusutan
perlengakapan Rp. 180.000,-
–––––––––––
+
Rp.
1.070.000,-
Beban administrasi
dan umum:
Beban gaji kantor Rp.
540.000,-
Beban listrik dan
telepon Rp. 275.000,-
Beban perlengkapan
kantor Rp. 555.000,-
Beban asuransi Rp.
260.000,-
Beban penyusutan
peralatan kantor Rp. 245.000,-
Beban penyusutan
gedung Rp. 650.000,-
––––––––––––
+
Rp.
2.525.000,-
Jumlah beban usaha…………………………….....……
Rp. 3.595.000,-
–––––––––––––
+
Laba usaha ………………………………………….....…
Rp. 8.230.000,-
Pendapatan di luar
usaha :
Pendapatan bunga ……………………
Rp. 175.000,-
Beban di luar usaha :
Beban bunga …………………………
Rp. 280.000,-
–––––––––––
–
Laba/rugi di luar
usaha………………………………… Rp. 105.000,-
–––––––––––––
+
Laba bersih sebelum
pajak……………………………… Rp. 8.125.000,-
Pajak penghasilan …………………………………………
Rp. 812.500,-
–––––––––––––
–
Laba bersih setelah
dipotong pajak …………………… Rp. 7.312.500,-
PD.
Hadian
Laporan
Perubahan Modal
Per
31 Desember 2000
Modal awal 1 Desember
2000 Rp. 6.040.000,-
Laba bersih Rp.
7.312.500,-
Prive Hadian Rp.
450.000,-
–––––––––––––
–
Penambahan modal Rp.
6.862.000,-
–––––––––––––
+
Modal akhir 31
Desember 2000 Rp. 12.902.500,-
Diketahui modal 1
Januari 2000 Rp. 8.000.000,-
Pendapatan Rp.
4.000.000,-
Baban-beban Rp.
2.000.000,-
Prive Hadian Rp.
500.000,-
Buatlah laporan
perubahan modal pada tanggal 31 Januari 2000
Jawaban:
PD. Hadian
Laporan Perubahan
Modal
Per 31 Januari 2000
Modal awal 1 Januari
2000 Rp. 8.000.000,-
Laba bersih Rp.
2.000.000,-
Prive Hadian Rp.
500.000,-
––––––––––––––
–
Penambahan modal Rp.
1.500.000,-
–––––––––––––
+
Modal akhir 31
Januari 2000 Rp. 9.500.000,-
.
PD
Hadian
Neraca
Per,
31 Desember 2000
Harta
Harta Lancar :
Kas Rp. 687.500,-
Piutang dagang Rp.
2.000.000,-
Persediaan barang
dagangan Rp. 3.400.000,-
Perlengkapan toko Rp.
80.000,-
Perlengkapan kantor
Rp. 45.000,-
Asuransi dibayar di
muka Rp. 1.540.000,-
––––––––––––
Jumlah harta lancar
Rp. 8.252.000,-
Harta Tetap :
Peralatan toko Rp.
1.500.000,-
Akum. Peny. PEralatan
toko (Rp. 330.000,-)
––––––––––––
–
Rp.
1.170.000,-
Peralatan Kantor Rp.
2.450.000,-
Akum. Peny. Peralatan
kantor (Rp. 485.000,-)
–––––––––––––
–
Rp.
1.965.000,-
Gedung Rp.
6.500.000,-
Akum. Penyusutan
Gedung (Rp. 2.050.000,-)
–––––––––––––
+
Rp.
4.450.000,-
––––––––––––
+
Jumlah harta tetap
Rp. 7.585.000,-
Jumlah harta Rp.
15.837.500,-
–––––––––––––
Kewajiban
Utang dagang Rp.
2.800.000,-
Utang gaji Rp.
135.000,-
––––––––––––––
+
Jumlah Kewajiban Rp.
2.935.000,-
Modal
Modal Hadian
Rp.12.902.500,-
––––––––––––
+
Jumlah kewajiban dan
modal Rp.15.837.500,-
2. Neraca Bentuk
Scontro (Sebelah Menyebelah)
PD.
Hadian
Neraca
Per
31 Januari 2000
Harta : Kewajiban :
Harta lancar
Kewajiban lancar
Kas Rp. 687.500,-
Utang dagang Rp.
2.800.000,-
Piutang dagang Rp.
2.500.000,-
Utang gaji Rp.
135.000,-
––––––––––––
Persediaan barang
Jumlah kewajiban lancar Rp. 2.935.000,-
dagangan
Rp. 3.400.000,
-
––––––––––––
Perlengkapan toko Rp.
80.000,-
Perlengkapan kantor
Rp. 45.000,-
Asuransi di bayar di
muka. Rp. 1.540.000,-
–––––––––––––
Jumlah harta lancar
Rp. 8.252.500,-
–––––––––––––
Harta tetap.
Peralatan toko Rp.
1.500.000,-
Akumulasi penyusutan
peralatan toko Rp.
330.000,-
–––––––––– Rp.
1.170.000,
- Modal:
Modal Hadian
Rp.12.902.500,-
Peralatan kantor Rp.
2.450.000,-
Akumulasi penyusutan
peralatan kantor Rp.
485.000,-
–––––––––
Rp. 1.965.000,-
Gedung Rp.
6.500.000,-
Akumulasi penyusutan
gedung Rp.
2.050.000,-
–––––––––––––
Rp.
4.450.000,-
––––––––––––
Jumlah harta tetap
Rp. 7.585.000,-
–––––––––––––
Jumlah harta Rp.
15.837.500,
-
Jumlah kewajiban dan modal Rp. 15.837.500,
–––––––––––––
Sumber: